HARSA Bima, 3 Agustus 2020 Hallo... Selamat Pagi kaum pencinta? Sudahkah kau mencinta pagi ini? Pagi ini sesejuk hari-hari sebelumnya Seindah hari-hari yang lalu Sedamai hari-hari kemarin Berbahagialah kaukaum pencinta! Alam begitu menyukaimu. Namun, sudahkah kau mencintainya juga?
Posts
Showing posts from 2020
Abu-Abu? It's me
- Get link
- X
- Other Apps
Seindah abu-abu cerah tatkala hujan telah memutuskan untuk mengakhiri kontaknya dengan bumi. aku disini berdiri dengan keabu-abuan. Tanpa perlu seorang pun tau dan menyadari keindahannya. berdiri menatapmu dengan keindahan setelah kau memutuskan kontak denganku. Selamat. ku doakan kau selalu bahagia, meski aku tak tau lagi cara untuk bahagia tanpa kontakmu.
Officially 20th Y.O
- Get link
- X
- Other Apps
hallo ini aku tulis pada tanggal 23 Agustus 2018, ketika usiaku tepat 20 tahun. ini adalah sebuah bentuk apresiasiku kepada diri sendiri saat usiaku tepat mencapai angka 20 tahun. angka yang cukup besar dan usia yang sudah cukup dewasa . *it's officially 20th years old. Dalam usia saya yang hari ini tepat 20 tahun, saya selalu bangga menjadi diri sendiri, menjadi seperti apa yang saya mau. Saya selalu bangga dengan ketidakpedulian saya dengan apa yang orang lain ucapkan tentang saya. Bukan berarti saya egois, bukan berarti saya tidak bersimpati dan berempati. Saya hanya mencoba melihat dan mendengar apa yang seharusnya saya lihat dan dengar.. Di usia saya yang 20 tahun ini, saya selalu bangga. Bangga dengan diri sendiri yang hanya ingin menjadi diri sendiri, walau kadang saya membandingkan diri dengan orang lain, namun tetap saya rasa kehidupan yang saya jalani sekarang sudah cukup baik, indah dan membanggakan. di usia saya yang 20 tahun ini, saya bangga. Saya bangga dengan
HUJAN
- Get link
- X
- Other Apps
Malang to Surabaya, 8 Maret 2020 Hujan... Tidak pernah kusadari sebelumnya, alam ketika hujan sungguhlah indah. Dedaunan hijau yang tumbuh subur saat musim penghujan membawa kesan yang dingin dan sejuk. Semakin sejuk dan dingin kala rintik alami sang Maha Pencipta turun menyirami bumi. Air sungai dan kubangan berwarna kecoklatan bagaikan milo dingin yang nikmat, membawa kesan hangat dan kebahagiaan kecil yang tidak terjelaskan. Bunyi rintiknya yang jatuh menerpa atap-atap rumah, jalan raya dan tanah kosong layaknya irama syahdu pengantar tidur pelepas lelah. Bagaimana mungkin aku baru menyadarinya? mungkin ini adalah bukti nyata dari ayat paling populer di negeriku "nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?". Tidak Tuhan. Tidak ada yang aku dustakan. Bahkan cuaca sembab dan udara yang kian dingin ini pun sungguh aku syukuri. Terlalu indah Tuhan. di Kereta Api Jayabaya dengan tujuan akhir Pasar Senen aku menyadari, Tuhan sungguh Maha Segalanya. Seb