PERJALANAN PELAYAR

Perjalanan pelayaran di dunia ini di lakukan oleh beberapa orang. yang kemuadian menemukan benua ilmu pengetahuan baru dan lain sebaginya. seprti yang dilakukan oleh beberapa orang berikut.



CHRISTOPHER COLUMBUS
Colombus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah. Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa. Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama.

Garis besar kisah Colombus bukan masalah baru. Dia dilahirkan di Genoa, Itali, tahun 1451. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan. Akhirnya Colombus yakin bukan mustahil menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di timur dengan cara berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis tekadnya. Tentu saja niat besar ini tidak bakal terlaksana tanpa biaya cukup. Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran untuk ekspedisi percobaannya.

Kapalnya melepas sauh pelabuhan Spanyol tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh pertama di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke barat. Sebuah pelayaran yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri dan kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung. Dan tanggal 2 Oktober 1492 bagaikan seutas sutera hijau daratan tampak di haluan.

Colombus kembali ke Spanyol bulan Maret berikutnya dari penjelajahan yang dahsyat itu disambut orang dengan penuh penghormatan. Sesudah itu dia melakukan serentetan pelayaran melintas Atlantik dengan harapan menjejakkan kaki di Cina dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus tetap bersiteguh pada pikirannya bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke Asia Timur jauh sebelum orang lain sadar.

Ratu Isabella menjanjikan Colombus jadi gubernur di pulau mana pun yang ditemuinya. Tetapi, selaku administrator dia betul-betul tidak becus sehingga dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang ke Spanyol dengan tangan terbelenggu. Tetapi, sesampainya di Spanyol dia dibebaskan hanya saja tak pernah diberi jabatan lagi. Kabar angin mengatakan Colombus mati dalam kemiskinan tanpa ada dana apa pun. Tatkala kematiannya di tahun 1506 --kabar lain lagi-- ada jugalah sedikit harta kekayaannya.

Jelas, pelayaran pertama Colombus merupakan perubahan revolusioner bagi sejarah Eropa, dan malahan punya pengaruh lebih besar bagi Benua Eropa. Anak-anak sekolah semua menghafal tahun 1492 merupakan tahun penting. Walau begitu masih ada banyak kemungkinan yang keberatan menempatkan nama Colombus dalam urutan daftar buku ini.
Salah satu keberatan adalah karena bukannya Colombus orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan bolehlah dipercaya beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.

Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa. Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa. Hanya beberapa tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di Dunia Baru dan penaklukan serta kolonisasi pun mulailah.

Seperti halnya tokoh-tokoh lain di dalam buku ini, Colombus mudah terkena gangguan pelbagai komentar seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andaikata Colombus tidak pernah hidup di dunia. Eropa abad ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut: dunia perdagangan berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada saat-saat menentukan sebelum Colombus.

Adalah mungkin sekali Amerika cepat atau lambat ditemukan oleh orang Eropa; bahkan mungkin sekali kalaulah ada penundaan, saatnya tidak begitu lama. Tetapi perkembangan berikutnya akan sangat jauh berbeda apabila Amerika ditemukan --katakanlah tahun 1510-- oleh ekspedisi orang Perancis atau Inggris dan bukannya tahun 1492 oleh Colombus. Dengan dalih apa pun memang nyatanya Colombuslah orang yang menemukan benua Amerika.

Kemungkinan keberatan ketiga adalah, bahkan sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang sudah maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah diungkapkan oleh filosof Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di tahun 1400-an. Sementara itu, Colombus sendiri tidak terkenal orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil melakukannya). Dia masyhur dalam hal penemuan Dunia Baru, yang baik orang Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak tahu menahu adanya benua Amerika.
Akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang menyebabkan dia menghadapi kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu Isabella karena Colombus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan tawar-menawar. Juga --walaupun tidak pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman sekarang-- dia memperlakukan orang-orang Indian dengan kekejaman yang sangat. Karena itu, daftar buku ini bukanlah terdiri dari orang-orang yang paling bijak bestari dalam sejarah, melainkan orang yang paling berpengaruh, dan dalam kerangka ukuran ini Colombus menempati urutan nyaris paling atas.

VASCO DA GAMA
Vasco da Gama (Sines, Alentejo, Portugal, sekitar 146924 Desember 1524 di Kochi, India) adalah seorang penjelajah berkebangsaan Portugis, yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar, India dengan melakukan penjelajahan laut mengelilingi Afrika.

Da Gama ditugasi oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mencari negeri-negeri Kristen di benua Timur (Baginda, seperti banyak orang Eropa lainnya, mengira bahwa India adalah Kerajaan Kristen dari Prester John), dan untuk mendapatkan akses Portugis ke pasar komersial di benua Timur. Da Gama memperluas penjelajahan laut dari pendahulunya Bartolomeu Dias, yang pertama-tama mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika pada 1488, yang berpuncak dengan penjelajahan laut Portugis yang didukung oleh sekolah pelayaran dari Henrique sang Navigator.
Pelayaran da Gama berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India yang memungkinkan perdagangan dengan Timur Jauh, tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutera yang mahal dan tidak aman, antara Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, pelayaran ini juga terhambat oleh kegagalannya untuk membawa barang-barang yang menarik bagi bangsa-bangsa di Asia Kecil dan India. Rute ini penuh bahaya:hanya 54 dari 170 kelasi, dan dua dari empat kapal, yang kembali ke Portugal dengan selamat pada 1499. Namun demikian, pelayaran pertama da Gama langsung menghasilkan era dominasi Eropa selama ratusan tahun melalui kekuatan laut dan perdagangan, dan kolonialisme Portugis selama 450 tahun di India yang menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi takhta Portugal.

Sejak awal abad ke-15, sekolah pelayaran Henrique sang Navigator telah memperluas pengetahuan Portugal tentang garis pantai Afrika. Dari tahun 1460-an, tujuannya adalah mengeliling ujung selatan benua itu untuk mendapatkan akses yang lebih mudah kepada kekayaan India (terutama lada hitam dan bumbu-bumbu lainnya) melalui rute laut yang dapat diandalkan.
Ketika da Gama berusia 10 tahun, rencana-rencana jangka panjang ini mulai menghasilkan buah. Bartolomeu Dias telah kembali dari perjalanan mengelilingi Tanjung Harapan, setelah menjelajahi hingga Fish River (Rio do Infante) di Afrika Selatan sekarang, dan memverifikasikan bahwa pantai yang tidak dikenal itu merentang hingga ke timur laut.

Eksplorasi darat yang berlangsung pada waktu yang sama pada masa pemerintahan João II dari Portugal mendukung teori bahwa India dapat dijangkau lewat laut dari Samudera Atlantik. Pêro da Covilhã dan Afonso de Paiva diutus melalui Barcelona, Napoli, dan Rhodes, ke Alexandria, dan dari sana ke Aden, Hormuz, dan India, yang membuktikan bahwa teori ini dapat diandalkan.
Masih tersisa untuk seorang penjelajah membuktikan jalur antara penemuan Dias dan Pero da Covilha serta De Paiva, dan menghubungkan pecahan-pecahan terpisah itu ke jalur perdagangan yang mungkin menguntungkan ke Samudera Hindia. Tugas yang awalnya dibebankan pada ayah Da Gama itu ditawarkan ke Vasco oleh Manuel I atas daya catatannya melindungi stasiun perdagangan Portugis sepanjang Pantai Emas Afrika dari pemusnahan oleh Perancis.

Jalur yang diikuti dalam perjalanan pertama Vasco da Gama(1497 - 1499)
a.    Mengelilingi Tanjung
b.    Mombasa
c.    Malindi
d.   India
Mereka tiba di India pada 20 Mei 1498. Kadang-kadang terjadi perundingan yang sengit dengan penguasa setempat (biasanya diinggriskan menjadi Zamorin), menghasilkan Wyatt Enourato, dalam perlawanan dari para pedagang Arab. Akhirnya da Gama berhasil memperoleh sebuah surat yang ambigu berisi konsesi untuk hak-hak perdagangan, namun ia harus berangkat tanpa peringatan setelah Zamorin memaksa agar da Gama meninggalkan semua barangnya sebagai kolateral. Da Gama mempertahankan barang-barangnya, tetapi meninggalkan beberapa orang Portugis dengan perintah memulai sebuah pos perdagangan.

Vasco da Gama mendarat di Calicut, 20 Mei 1498. Paulo da Gama meninggal di Azores dalam perjalanan pulang, tetapi ketika Vasco da Gama kembali ke Portugal pada September 1499, ia mendapatkan hadiah yang sangat besar sebagai orang yang berhasil mewujudkan rencana yang telah disusun selama 80 tahun. Ia mendapatkan gelar "Admiral Samudera Hindia", dan hak-hak feodal atas Sines dikukuhkan. Ia juga dianugerahi gelar Dom (count) oleh Manuel I.
Pelayaran da Gama membuktikan bahwa pantai Afrika yang lebih jauh (pantai Timur), Contra Costa, adalah penting bagi kepentingan Portugis. Pelabuhan-pelabuhannya menyediakan air bersih dan perbekalan, kayu dan pelabuhan untuk reparasi, dan tempat untuk menunggu sementara musim tidak menguntungkan. Selain itu, komoditi rempah-rempah terbukti juga merupakan kontribusi penting bagi ekonomi Portugal.

 12 Februari 1502, da Gama kembali beralyar dengan sebuah armada 20 kapal perang, untuk memaksakan kepentingan Portugis. Pedro Álvares Cabral telah diutus ke India dua tahun sebelumnya (ketika ia kebetulan menemukan Brasil, meskipun sebagian orang mengklaim hal itu dilakukan dengan sengaja), dan menemukan bahwa orang-orang yang ada di pos perdagangan itu telah dibunuh, dan ketika ia menemukan perlawanan lebih lanjut, ia membombardir Calicut. Ia juga membawa pulang sutera dan emas untuk membuktikan bahwa ia telah berkunjung ke India lagi.
Pada suatu saat, da Gama menantikan sebuah kapal yang kembali dari Mekkah, dan menyita semua barang dagangannya. Mereka kemudian mengeram ke-380 penumpangnya dan kemudian membakar kapal itu. Baru empat hari kemudian kapal itu tenggelam dan menewaskan semua penumpangnya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, ketika da Gama kembali ke Calicut pada 30 Oktober, 1502, pihak Zamorin bersedia menandatangani suatu perjanjian.
Da Gama menyerang dan menuntut upeti dari pelabuhan Kilwa yang dikuasai orang-orang Arab di Afrika Timur, salah satu pelabuhan yang terlibat dalam upaya melawan Portugis. Da Gama memainkan peranan sebagai pemilik kapal yang diberi izin untuk menyerang kapal-kapal dagang Arab. Akhirnya ia menghancurkan sebuah armada Calicut yang terdiri atas 29 kapal, dan pada dasarnya menaklukkan kota pelabuhan tersebut. Sebagai ganjaran untuk keamanan, ia memperoleh konsesi-konsesi dagang yang sangat berharga dan sejumlah besar barang sitaan, yan membuat ia sangat disukai oleh takhta Portugal.
Setelah kembali ke Portugal, pada September 1503, ia diangkat menjadi Count dari Vidigueira di tanah yang sebelumna dimiliki oleh keluarga Bragança. Ia juga dianugerahi dengan hak-hak feodal dan yurisdiksi atas Vidigueira dan Vila dos Frades.

Setelah mendapatkan reputasi yang ditakuti sebagai "penyelesai" segala masalah yang muncul di India, ia diutus ke anak benua itu sekali lagi pada 1524. Rencananya adalah ia menggantikan Eduardo de Menezes sebagai raja muda (wakil) dari wilayah kekuasaan Portugal, tetapi ia menderita malaria tak lama setelah tiba di Goa dan meninggal di kota Cochin pada Malam Natal 1524. Tubuhnya mula-mula dimakamkan di Gereja St. Francis, Fort Kochi, Kochi, dan belakangan kerangkanya dipindahkan ke Portugal pada 1539 dan dimakamkan kembali di sebuah kuburan yang indah di Vidigueira. Biara Hieronimit di Belém dibangun untuk menghormati pelayarannya ke India.

ALFONSO D’ALBURQUERQUE
Afonso de Albuquerque (juga dieja Afonso d'Albuquerque atau Alfonso de Albuquerque; Alhandra, Portugal, 1453 - Goa, 16 Desember 1515) adalah seorang pelaut Portugis terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia. Lahir di Alhandra pada tahun 1453, di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The Great, The Caesar of the East and as The Portuguese Mars.

Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos (yang menikah dengan Leonor de Menezes) memegang posisi yang cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah/keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika and Latin Klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor (kepala penasihat) untuk João II dari Portugal.

Ketika raja baru Manuel I dari Portugal bertahta dia menunjukkan beberapa keengganan menuju Albuquerque, teman dekat yang ditakuti D. João II dan tujuh belas tahun lebih tua darinya. Pada tanggal 6 dari 1503 setelah karir militer yang panjang dan pada usia dewasa, Afonso de Albuquerque dikirim off pada ekspedisi pertama ke India dengan sepupunya Francisco de Albuquerque, setiap tiga komandan kapal, berlayar bersama dengan Duarte Pacheco Pereira dan Nicolau Coelho. Mereka berpartisipasi dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin dari Calicut (Calecute, Kozhikode), setelah berhasil mendirikan raja Cohin (Cohim, Kochi) dengan aman di atas takhtanya. Sebagai imbalan atas layanan ini mereka memperoleh izin untuk membangun sebuah benteng Portugis di Cochin dan hubungan perdagangan didirikan dengan Quilon (Coulão, Kollam), sehingga membantu meletakkan dasar kerajaan negaranya di Timur.

Pada bulan November, setelah Malaka aman dan mempelajari lokasi dari "kepulauan rempah-rempah" kemudian rahasia, Albuquerque mengirim sebuah ekspedisi tiga kapal berlayar ke timur untuk menemukan mereka, dipimpin oleh Antonio de Abreu dipercaya dengan wakil komandan Francisco Serrão. Melayu pilot direkrut untuk membimbing mereka melalui Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Pulau Ambon ke Banda Islands, di mana mereka tiba di awal 1512. Di sana mereka tinggal selama sekitar satu bulan,. membeli dan mengisi kapal mereka dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar untuk sementara Amboina Serrão melangkah maju ke Maluku tetapi terdampar dekat Seram. Sultan Abu Lais dari Ternate mendengar tentang mereka terdampar, dan, melihat kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa asing yang kuat, membawa mereka ke Ternate tahun 1512 adalah mereka diizinkan untuk membangun benteng di pulau, Fort São João Baptista de Ternate, dibangun pada tahun 1522.

Alfonso de Albuquerque adalah seorang penulis yang produktif, memiliki banyak menulis surat kepada raja pelaporan semua jenis hal selama gubernur, dari masalah kecil untuk strategi utama. Pada 1557 anaknya menerbitkan sebuah koleksi surat-suratnya di bawah judul Commentarios melakukan Grande Affonso d'Alboquerque - referensi yang jelas untuk Tafsiran Kaisar-yang kemudian dikaji dan diterbitkan kembali tahun 1576.. . Ada Albuquerque digambarkan sebagai "seorang yang bertubuh tengah, dengan wajah yang panjang, berwarna segar, hidung agak besar.

Dia adalah orang bijaksana, dan sarjana Latin, dan berbicara dalam frase elegan, percakapan dan tulisan-tulisannya menunjukkan pendidikan yang sangat baik nya Dia. kata-kata siap, sangat berwibawa dalam perintah itu, sangat berhati-hati dalam berurusan dengan orang Moor, dan sangat ditakuti namun sangat dicintai oleh semua, kualitas jarang ditemukan bersatu dalam satu kapten Dia sangat gagah berani dan disukai oleh keberuntungan.. "

Pada 1572 prestasi Albuquerque's yang tertulis dalam The Lusiads, puisi epik Portugis utama dengan Luís Vaz de Camões (Pupuh X, bait 40 sampai 49), adalah penyair yang memuji prestasi, tapi memiliki merenung mengerut atas aturan keras terhadap orang-orangnya sendiri, di antaranya Camões hampir sesama kontemporer. Pada tahun 1934 Albuquerque dirayakan oleh Fernando Pessoa di Mensagem, sebuah epik simbolis. Pada bagian pertama dari karya ini, yang disebut "Brasão" (Coat-of-Arms), ia berkaitan protagonis historis Portugis ke masing-masing bidang dalam Portugis mantel-of-senjata, Albuquerque menjadi salah satu sayap griffin dipimpin oleh Henry navigator, sayap lain sebagai raja Yohanes II.

Sebuah variasi indah dan mahal mangga, yang ia gunakan untuk membawa pada perjalanan ke India, telah dinamai untuk menghormatinya, dan saat ini dijual di seluruh dunia sebagai mangga Alphonso. Meskipun ketenaran, kota Albuquerque di New Mexico tidak dinamai menurut namanya. Itu dinamai setelah Raja Muda Spanyol Meksiko bernama Don Francisco Fernández de la Cueva, yang juga memegang gelar Adipati Alburquerque. Ada, bagaimanapun, sebuah kota dekat perbatasan Spanyol-Portugis bernama Alburquerque yang mungkin akar dari kedua nama. Selain itu, sangat mungkin bahwa salah satu thoroughfares utama di Malaka's Portugis Pemukiman, Jalan D'Albuquerque, diberi nama setelah Afonso de Albuquerque.

FERNANDO DE MAGELHAENS


Ferdinand Magelhaens (Magelhaens atau Magelhaens) adalah keturunan Porugis. lahir di Sabrosa sebelah utara Portugis pada tahun 1480 dari pasangan Rui de Magalhaes dan Alda de Mesquita. Pada usia 10 tahun, Magelhaens telah ditinggal mati orang tuanya. Untunglah pada usia 12 tahun ia bisa bekerja di istana Ratu, sebagai pengantar surat di lingkungan istana. Magelhaens memanfaatkan waktu untuk belajar dan bertemu dengan para penjelajah. Cita-citanya berkembang, ambisi dan semangatnya terpompa karena ia memiliki teman dekat yang selalu berkorespondensi dengannya, seorang Kapten Portugis yang terkenal Francisco Serrao yang membuatnya terobsesi hingga meninggalkan portugis dan mengabdi pada Raja Spanyol.
 Magelhaens sudah lama bekerja untuk pemerintah Spanyol. Ia mempersiapkan suatu ekspedisi untuk mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah (Maluku).
Pada tanggal 10 Agustus 1519, rombongan Magelhaens dengan lima buah kapal berangkat dari Spanyol. Rombongan Magelhaens itu berjumlah sekitar 265 orang. Sebagai wakil dari Magelhaens adalah Kapten Juan Sebastian del Cano. Dalam rombongan itu juga terdapat seorang penulis dari Italia bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens.
Maret 1521 Magelhaens tewas dalam pertempuran suku  Mactan dengan rombongannya saat dia melakukan penguasaan daerah dan penyebaran agama di Filipina. Karena kematian Magelhaens kepemimpinan pun di ambil alih oleh Yuan Sebastian del Cano seorang bangsawan Spanyol. Setelah menempuh perjalanan panjangnya, armada Spanyol yang kelelahan dalam perjalanan selama 27 bulan itu sampai juga di kepulauan Maluku.
Motiv yang Mendorong Penjelajahan Ferdinand Magelhaens
           Magelhaens banyak mempelajari pengalaman Colombus dalam pelayarannya ke barat. Dia mendapat dukungan dari raja Spanyol (Raja Carlos) untuk menemukan Spice Island (Pulau Rempah-rempah). Selain itu tujuan Magelhaens adalah menghindari Paus Alexander untuk mencari kekayaan. Magelhaens terobsesi dengan Spice Islands. Ia ingin menuju ke Timur, tetapi dengan berjalan ke arah barat. Magelhaens bermaksud menemukan rute baru melalui perairan yang dikuasai Spanyol menuju sumber rempah-rempah. Ia bahkan menunjukkan surat-surat Serrao secara pribadi kepada Raja Carlos yang mendeskripsikan dengan jelas route navigasi dan keberadaan Spice Islands (Maluku) sebagai dasar rencananya.
Jalur dan Tempat Persinggahan
          Magelhaens melewati samudera Atlantik menuju ke arah barat karena jalur timur adalah jalur pelayaran Portugis seperti apa yang ada dalam perjanjian Thordisillas, dia bermaksud menemukan rute yang baru melalui perairan yang dikuasai Spanyol untuk menuju sumber rempah-rempah. Ekspedisi ini berhasil melampaui sebuah selat di ujung selatan Amerika kemudian memberinya nama selat Magelhaens lalu memasuki lautan luas yang teduh, magelhaens menamakannya Pasifik. Bulan Maret 1521, tibalah armada ini di Guam. Mereka beristirahat dan memulihkan perbekalan seadanya. Kemudian sampailah rombongan ini di kepulauan Massava (Filipina). Perjalanan pun dilanjutkan untuk menuju ternate dan di pimpin oleh Yuan Sebastian del Cano. Jum’at, tanggal 8 November 1521 armada berlabuh di kepulauan Maluku yaitu Tidore. Mereka tiba kembali di Spanyol tahun 1522 dan ekspedisinya di kenal dengan nama Magellan Del Cano.
Penjelasan:
1.    Guam
Guam  adalah sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik. Dipulau ini terkenal dengan populasi ularnya yaitu ular pohon coklat (Boiga irregularis). Sekarang Guam merupakan salah satu wilayah dengan kepadatan ular yang tertinggi di dunia (2.000 ular/km²).
2.    Massava (Filipina)
          Filipina adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan. Negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.
Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II.
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000 tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya mencakup 4.000 mil² serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk.
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok.
Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka.
Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.
3.    Tidore
Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu karena cengkeh dan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun 1512.
Dilatarbelakangi perubahan politik, ekonomi, sosial, agama dan teknologi di Eropa pada abad ke-15 tujuan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia ialah untuk menyebarkan agama Nasrani(Katolik dan Protestan), mencari emas, serta mendapat dagangan rempah-rempah dan barang dagangan lain seperti sutera dari Cina. Tujuan tersebut mendorong termotivasinya konsep imperialisme kuno yang ciri-cirinya: gospel, gold, dan glory. Gospel adalah konsep untuk menyebarkan agama Nasrani baik Katolik maupun Protestan, gold adalah konsep mencari emas termasuk rempah-rempah yang dapat mendatangkan kekayaan bagi negara(merkantilisme) dan yang ketiga adalah glory atau konsep penguasaan daerah lain akan memberikan kejayaan bagi negerinya.
Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu:
1.    Bukti bahwa bumi bulat, karena Magelhaens dan Del cano adalah dua tokoh yang pertama kali mengelilingi dunia.
2.    Samudera Pasifik demikian luas.
3.    Bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini dipercaya orang.
Ekspedisi Bartholomeus Diaz
Bartolomeus Dias (bahasa Inggris: Bartholomew Diaz) (Algarve, 1450 – Tanjung Harapan, 29 Mei 1500) adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481, ia menyertai Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai Emas. Bartolomeu Dias adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.
Dias adalah seorang Knight dari pengadilan kerajaan, pengawas gudang kerajaan, dan berlayar-master dari perang-orang-, São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia, pada 10 Oktober 1486, untuk kepala ekspedisi untuk berlayar di sekitar ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan ke India. Tujuan lain dari ekspedisi ini adalah untuk mencoba untuk meninjau negara-negara yang dilaporkan oleh João Afonso de Aveiro (mungkin Ethiopia dan Aden) dengan yang diinginkan Portugis hubungan persahabatan. Dias juga dikenakan mencari tanah diperintah oleh Prester John, yang adalah seorang pendeta Kristen dongeng dan pangeran Afrika.
Dias meninggalkan Lisbon di bulan Agustus, 1487 memimpin ekspedisi tiga kapal. utama-Nya, São Caravel Cristóvão, dikemudikan oleh Pero de Alenquer. Yang Caravel kedua, Pantaleão São, diperintahkan oleh João Infante dan dikemudikan oleh Alvaro Martins. saudara Dias ‘Pero Dias adalah kapten kapal memasang persegi dukungan dengan João de Santiago sebagai pilot.
Ekspedisi berlayar selatan sepanjang pantai Barat Afrika. Extra ketentuan dijemput di tengah jalan di benteng Portugis Sao Jorge de Mina di Gold Coast. Setelah berlayar terakhir Angola Dias mencapai mencapai Golfo da Conceição (Walvis Bay) pada bulan Desember. Setelah mengitari Tanjung Harapan pada jarak yang cukup, Dias lanjutan timur dan dimasukkan apa yang ia bernama Aguada de Sao bra (Teluk Saint Blaise) – kemudian berganti nama menjadi Mossel Bay – pada 3 Februari 1488. ekspedisi Dias mencapai titik terjauh pada 12 Maret 1488 ketika mereka berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Bushman’s River, di mana padrão-the Padrão de São Gregorio – didirikan sebelum kembali [2] Dias ingin terus berlayar ke. India, tetapi ia terpaksa kembali saat krunya menolak untuk melangkah lebih jauh [3] Ia hanya pada perjalanan pulang bahwa ia benar-benar menemukan Tanjung Harapan, Mei 1488.. Dias kembali ke Lisbon pada bulan Desember tahun itu, setelah tidak adanya enam belas bulan.
Penemuan bagian sekitar Afrika signifikan karena, untuk pertama kalinya, Eropa bisa perdagangan langsung dengan India dan bagian-bagian lain di Asia, melewati rute darat melalui Timur Tengah, dengan tengkulak mahal. Laporan resmi ekspedisi telah hilang. Dias awalnya bernama Tanjung Harapan di “Tanjung Badai” (Cabo das Tormentas). Ia kemudian diganti oleh Raja John II dari Portugal ke Tanjung Harapan (Cabo da Boa Esperança) karena mewakili pembukaan rute ke timur.
Setelah upaya awal, Portugis mengambil cuti selama satu dekade dari eksplorasi Samudera Hindia. Selama hiatus itu, kemungkinan bahwa mereka menerima informasi berharga dari seorang agen rahasia, pero da Covilha, yang telah dikirim darat ke India dan kembali dengan laporan yang berguna untuk navigator mereka.
Menggunakan pengalamannya dengan perjalanan eksploratif, Dias membantu dalam pembangunan Gabriel São dan kapal adik nya, Rafael São yang digunakan oleh Vasco da Gama mengelilingi Cape dan melanjutkan rute ke India. Dias hanya berpartisipasi di leg pertama perjalanan da Gama, sampai Cape Verde Islands. Dia kemudian salah satu panglima ekspedisi India kedua, dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral. armada pertama ini mencapai pantai Brasil, mengambil kepemilikan itu pada tahun 1500, dan kemudian dilanjutkan ke arah timur ke India. Dias tewas di dekat Tanjung Harapan bahwa ia presciently telah bernama Tanjung Badai. Empat kapal mengalami badai besar dari jubah dan hilang, termasuk Dias ‘, pada tanggal 29 Mei 1500. Sebuah kapal karam ditemukan tahun 2008 oleh Namdeb Diamond Corporation off Namibia pada awalnya dianggap mungkin kapal Dias ‘, [5] Namun, pulih koin berasal dari waktu kemudian.
Dias menikah dan memiliki dua anak:
* Simão Dias de Novais, yang meninggal belum menikah dan tanpa masalah
*António Dias de Novais, seorang Ksatria Ordo Kristus, menikah dengan
(rupanya itu relatif, karena nama de Novais ini ditularkan melalui keturunan kakaknya) Joana Fernandes, putri Fernao Pires dan istri Guiomar Montes (dan adik Brites Fernandes dan Fernao Pires, menikah dengan Ines Nogueira, putri Jorge Nogueira dan istri, dan punya masalah). cucu Dias ‘Paulo Dias de Novais adalah penjajah Portugis di Afrika pada abad 16. cucu Dias ‘, Guiomar de Novais menikah dua kali, sebagai istri kedua ke Dom Rodrigo de Castro, anak Dom Nuno de Castro dan istrinya Joana da Silveira, oleh siapa dia Dona Paula de Novais dan Dona Violante de Castro, baik meninggal belum menikah dan tanpa masalah, dan untuk Pedro Correia da Silva, anak alami Cristóvão Correia da Silva, tanpa masalah.

Comments

Popular posts from this blog

Surat Al-baqarah (148 dan 177), Fatir (32), Al-Isra' (26-27) dan terjemahan

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Delusi