Resensi Cerpen
buat teman-teman SMA yang lagi punya tugas untuk buat resensi cerpen bisa liat juga ya sebagai contoh.
Judul cerpen : Negeri Air Mata
Pengarang :
Akhi Dirman Al-Amin
Tahun :
2005
1. Identitas cerpen
Cerpen “Negeri Air Mata” adalah novel
karangan Akhi Dirman Al-amin yang diterbitkan pertamakali tahun 2005 dan
dicetak ulang pada tahun 2007. Cerpen ini sendiri bercerita tentang sebuah
negeri (Indonesia) yang semakin lama semakin hancur dan beringas. Yang mana
didalamnya terdapat seorang pemuda yang menjalani hidupnya dengan dibyangi
traumatis dimasa lalu dan menghadapinya dengan dengan penuh ketabahan, pemuda ini
menjadi pemeran utama dalam cerpen ini.
2. Kelebihan
Cerpen ini ada di dalam buku kumpulan
cerpen yang semuanya dikarang Akhi Dirman Al-amin. Cerpen ini mampu mengikat
pembaca dengan kata-kata indah sang penulis yang mampu menggugah jiwa dan
menyadarkan diri pembaca tantang negerinya Indonesia (mulutnya komat-kamit.
Ah, apa yang tersisa dari negeri ini,
yang katanya adalah negeri makmur?! Airmatakah ? jerit pilu anak-anak tak
berdosakah? Atau apa ?). Cerpen ini mengajarkan kepada para pembaca untuk terus
berjuang, untuk gigih dan tidak menyerah pada keadaan (ketika rumahnya dibakar,
lelaki itu tetap tegar dan masih mampu berdiri). Dalam cerpen ini Akhir Dirman
membuat tokoh pemuda itu menjadi tokoh yang kuat agamanya (dadanya sesak
membuatnya leri mencari surau kecil, membaca Al-Qur’an dengan penuh tangis,
sampai damai menghampiri). Pemuda walaupun tingaal terombang-ambing dijalanan
dan terus dihantui bayangan masa lalu Negerinya yang kejam ia tetap mengingat
bahwa tuhan bersamanya dan percaya bahwa “segala sesuatu berasal dari Allah dan
akan kembali kepada Allah jua”. Selain itu diakhir cerpen Akhi Dirman
menyampaikan sebuah pesan tersurat yaitu “benahi drimu sayang, jangan menangis”
sebuah pesan yang sarat makna.
3. Kekurangan
Namun, dalam penulisan cerpen ini penulis
tidak mengammbarkan tentang bagaiman negeri yang damai itu berubah menjadi
ganas dan beringas. Berubah menjadi negeri air mata. Penulis hanya menyampaikan
bagaimana kehidupan seorang pemuda sebagai akibat atau jejak kepedihan negeri
air mata. Sehingga pesan yang ingin disampaikan untuk negeri tercinta Indonesia
yang semakin lemah tidak tersampaikan.
4. Bahasa Pengarang
Dalam cerpen ini Akhi Dirman banyak
menggunakan kalimat-kalimat personfikasi seperti “lelaki itu berjalan diantara
puing-puing negeri yang pecah” dan “gelap yang meraja, sedikit demi sedikit
beranjak pergi….”. penulis juga banyak menggunakan kata-kata dan kalimat yang
mengadung estetika seni berbahasa seperti “kerlip bintang dan rembulan
dibingkai langit membantunya menemukan sosok bayangan di semak pinggir jalan”.
5. Kepengarangan
Akhi Dirman sendiri adalah seorang
penggarang yang lahir di Rato Dorowila, Kabupaten bima, NTB. Ia mulai menulis
sejak SD namun mulai mempublikasikan naskahnya baru pada saat menduduki bangku
SMU dengan misi yang islami. Karya-karyanya berupa cerpen, puisi, essai dan
artikel mini tersebar diberbagai media masa nasional dan daerah seperti :
Majalah Sastra Horison (Jakarta), Ekspress (Bima), dll. Beberpa karyanya antara
lain : Dongeng Kelabu Tentang Ayah (2002), Wadu Ntanda Rahi (drama legenda bima,
2004) dan masih banyak lagi.
Comments
Post a Comment