CERPEN-BISU
TIdak ada yang pernah menyangka bahawa aku adalah orang yang tertutup sampai tubuhku ditemukan mengambang ditengah danau buatan di kampusku.
.....
Senin, 27 Maret Pukul 07.27
"aaaaaakhhhh" teriakan jeri terdengar dari seorang perempuan cantik pinggir danau. Teriakannya terlalu nyaring menyebabkan seluruh atensi makhluk yang berada disekitar danau menatap ke arahnya dan kemudian ikut menatap kearah jari telunjuk yang mengarah ke tengah danau itu. perempuan itu masih menjerit, diikuti beberapa lainnya. mereka semua kini mulai mendekat, menatp jeri kearah tubuh kecil yang telah membengkak itu.
kini semakin banyak orang yang mulai mendekat, beberapa mengabadikan momen, memberikan live report di intastory instagram. beberapa mengirim menfess pada base-base besar di twitter dan pembicaraan tetang ku menjadi trending topik twitter. selain barisan penyebar berita up to date, beberapa lainnya terburu-buru menghubungi tim penyelamat. Tim penyelamat dari kepolisian dan SAR datang dalam waktu cepat, secerapat mereka membuat garis polisi dan memtasai orang-orang yang penasaran dengan jasad itu.
Tubuhku kini telah berhasil diangkat dan dimasukan kantong jenazah. SAR dan dan polisi yang berada di salam perahu sepertinyat tidak terpengaruh dengan aromatubuhku telah mulai mengalami dekomposisi, namun busuknya kini mulai mempengaruhi orang-orang tidak terlatih yang masih saja berada disekitar danau. mereka benar2 tanggap, sekejap saja tubuhku kini telah pergi bersama ambulance dengan sirene yang menyayat hati. aku di tempatku berdiri kembali menunduk, meyedihkan sekali. bahkan kematian yang kuharap indah tetap saja menyedihkan.
aku mengikutinya, berdiri diantara keramaian manusia-manusia penasaran pembuat berita murahan. tapi jika aku seberuntung di film-film atau drama yang ku tonton, semoga saja diantara orang-orang ini ada mereka-meraka yang begitu penasaran hingga menyelidiki jauh lebih dalam dibanding polisi-polisian sialan yang sekarang justru menanggapi kasus ini dengan sangat santai. si gendut dengan kumis lebar berkata kepada kawannya "ah anak muda memang begitu, putus cinta lalu bunuh diri" diikuti tawa cekikan rekan-rekannya yang terlihat jauh lebih muda.
Sementara itu, beberapa dari polisi itu sudah berhasil mengidentifikasi tubuhku. tubuhku belum rusak, hanya membengkak. wajahku yang biasa terlihat ceria itu kini terlihat sedang terlelap dalam dan bengkak. mereka juga mulai menghubungi beberapa orang, salah satu yang mereka hubungi adalah keluargaku. ibu, aku yakin sekali ibu yang menerima telpon itu. bapak polisi mencoba menjelaskannya dengan selembut mungkin, mereka tidak tau saja setebal apa mental ibuku. ibuku, tidak pernah menangis, bahkan saat ayahku wafat, ibuku tidak memangis. semoga saja ibu bisa tetap tenang.
kini tubuhku telah dipindahkan kesebuah ruangan dengan suhu udara rendah serta bau menyengat obat-obatan kuat disekelilingnya. di ruangan ini udara kental kematian sungguh mencekam aku hampir saja muntah, namun demi melihat semuanya, aku tetap disana. petugas kepolisian kini digantikan oleh manusia-manusia berjubah putih dengan wajah serius. mereka adalah dokter sejumlah dokter forensik. salah satu diantaranya menatap tubuhku iba "sayang sekali anak muda, hidupmu tidak berjalan sesuai dengan apa yang kau inginkan". Dr. Maikel itu adalah nama yang tersemat di papan nama yang ia kenakan di kerah kiri jubah dokternya.
aku berada di lorong rumah sakit sekarang, menatap jeri ibuku yang menangis histeris. aku tidak pernah melihatnya menangis, hari ini adalah pertama kalinya. sebab tangisnya adalah aku, anak yang selalu merasa tidak ibunya harapkan ada. kakak ku mencoba menenangkannya, memeluk tubuh kurus dan renta itu kuat. tapi sepertinya itu tidak cukup, ibuku masih menangis, histeris, membuat gaduh satu rumah sakit. orang-orang menatapnya, memberi semangat dan menenangkannya, mencoba membuat ibuku beristigfar mengingat tuhannya. aku masih menatapnya jeri, andai saja ibu lebih peka dengan kondisiku, mungkin ibu tidak perlu buang-buang air mata itu.
Rabu, 29 Maret pukul 10.00
Berita tentang seorang mahasiswi bunuh diri di kampusnya menjadi trending topik. hari ini setelah 2 kali 24 jam dilakukan pemeriksaan terhadap jasadnya, Petugas Kepolisian bersama Dokter Forensik memberikan pernyataan terhadap penyelidikannya masing-masing. Petuga Kepolisian itu terlihat gagah dengan aura yang teduh. wajahnya sendu, namun terlihat santai. dokter forensik disampingnya menunduk dalam ia terlihat sendu. pembicaraan ini bahkan menjadi pembicaraan internasional. media mulai menyoroti kemungkinan penyebab bunuh diri serta kemungkinan adanya pembunuhan.
Aku berdiri diantara kerumunan awak media, mereka terlihat tidak tertarik. kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa muda selalu sama, kalau tidak masalah tugas kuliah ya putus cinta. hanya itu saja. dari obrolan yang ku dengar, beberapa dari meraka hanya akan menjadikannya conferensi pers ini sebagai berita biasa saja. aku juga sama dengan mereka tidak tertarik, namun demi melihat seberapa peka dan hebat polisi-polisi itu mengungkap bunuh diri itu, aku ada disini.
Comments
Post a Comment