PULAU ULAR

Bima, sebuah kota kecil di NTB. Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal bahkan belum tau dimana kota Bima itu sendiri. Namun siapa sangka, kota kecil di timur NTB ini menyimpan banyak hal mengejutkan yang luar biasa. Salah satunya adalah “pulau ular”.

Mendengar namanya saja mungkin sebagian orang akan ngeri mendengarnya. Pulau ular ini sendiri adalah pulau kecil yang dihuni oleh puluhan spesies ular laut yang tidak berbisa. Pulau ini terletak kurang lebih 500 meter dari pantai Oi Caba di Kecamatan Wera. Dengan menaiki perahu dari pantai, pulau ini dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pulau ini tidak di huni oleh manusia dan hanya di huni oleh ular-ular laut yang menyenangkan.
Masyarakat bima dan sekitarnya mengenal pulau ini dengan nama Nusa Nipa. Sedangkan warga Ende, Flores menjuluki pulau ini dengan nama Nuca Nepa Lale, atau pulau ular yang indah. Sementara, warga Manggarai memberi nama Nuha Ula Bungan, atau pulau ular yang suci. Bagi masyarakat sekitar, ular-ular di pulau ini bukanlah sesuatu yang ditakuti.
Masyrakat di sekitaran pulau ini tidak merasa takut sedikitpun menyentuh dan bermain-main dengan ular-ular itu. Mereka bahkan dengan santai memasukan tangannya ke celah-celah tebing batu untuk mengambil ular-ular pemalu yang bersembunyi. Bahkan, menurut kepercayaan orang-orang di sekitar pulau ini, ular-ular itu bias mendatangi oang-orang apabila dipanggil. Meskipun begitu, pengunjung dari daerah lain tidak bisa sembarang menyentuh ular begitu sampai di pulau itu. Kabarnya, ular di pulau itu harus terlebih dahulu dipegang oleh orang lokal, jika tidak ular-ular ini bias menggigit dan melukai. Namun, teman-teman tidak perlu takut untuk memegang ular ini, karena mereka tidak berbahaya. Teman-teman tidak perlu menggengam ularnya dengan erat teman-teman hanya perlu mebiarkannya berkeliaran di tanggan.
ular-ular ini memang tidak berbahaya. Namun, apabila berkenjung ke pualu ini di harapkan untuk berhati-hati dalam melangkahkan kaki di pulau, karena titakutkan ular-ularnya yang terkejut karena terinjak dapat menggingit sebagai respon perthanan dirinya.

Nah, jika teman-teman berminat untuk berkunjung ke tempat ini, tidak perlu khawatir karena sejak tempat ini ramai di kunjungi banyak guide yang menawarkan jasanya dan siap mengantar teman-teman ke pulau kecil yang di huni oleh ular tersebut. jika berkunjung ke pulau ular selain bias bermain dengan ular yang ada di pulau itu, teman-teman bias menikmati pemandangan Gunung Sangiang yang berdiri tegar di kejauhan dengan puncaknya yang bermahkota kabut serta beberapa pulau karang yang indah di sekitar pulau ular.

Comments

Popular posts from this blog

Surat Al-baqarah (148 dan 177), Fatir (32), Al-Isra' (26-27) dan terjemahan

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Delusi